kisah seorang perantauan

Kisah seorang perantauan,  beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang perantauan di Jakarta, dia seorang pria yang baru berumur 21 tahun dengan lulusan sekolah menegah pertama (smp) yang berasal dari sebuah kota di jawa timur, merantau seorang diri di Jakarta, dan bekerja sebagai karyawan harian di sebuah tempat entertaint dengan gaji perhari sebesar Rp 45.00,-

Terus terang saya kagum dengan dia, karena dengan gaji yang diterima sebesar Rp 1.170.000,- perbulan ( 1 bulan = 26 hari kerja ), ternyata dia dapat menabung sebesar Rp. 500.000,-

Di awal saya sangat penasaran dengannya, katakan namanya Budi, karena dengan gaji yang diterima sebesar Rp 1.170.000,- dia masih bisa menabung sebesar Rp 500.000,- dan setelah berbicara dengan budi selama 1 jam, baru saya mengerti dan mulai kagum kepadanya.


Walau budi hanya lulusan smp, namun dia mengerti betul tentang prinsip - prinsip dasar dalam perencanaan keuangan, yaitu menabung. Pertama kali dia menerima gaji, pertama kali dia akan mengambil gajinya untuk ditabung sebesar Rp 500.000,- dan sisanya baru dia pakai untuk membayar kost, membeli sabun dan pasta gigi dan untuk makan. Dia mengatakan bahwa dengan sisa gaji setelah menabung, sebesar Rp 670.000,- harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam sebulan.


Saya penasaran, bagaimana bisa hanya dengan Rp 670.00,- bisa hidup di Jakarta, dan ternyata budi juga menyadari hal ini, maka dia menyewa tempat kost berdua dengan teman kerjanya dan untuk keperluan tempat tinggal, sabun, pasta gigi dan mencuci pakaian, dibagi rata dengan teman se kostnya.


Seperti inilah perincian budget bulanan dari budi
Pengeluaran Bulanan :

  1. Menabung  Rp. 500.00,-
  2. Kost Rp 150.000,-
  3. Keperluan sabun mandi dan cuci baju serta pasta gigi Rp 50.000,-
  4. Keperluan makan ( Rp 15.000 X 30 hari ) = Rp 450.000,-
  5. Pulsa handphone Rp 20.000
Dapat dilihat dengan jelas disini bahwa hidup budi sangat sederhana, baginya lebih mementingkan untuk menabung, daripada untuk memenuhi keinginannya. Budi mengatakan bahwa dia lebih baik berhemat dan mengikat tali pinggang sekarang, karena dia menyadari bahwa hidup bukan hanya untuk hari ini dan juga ada tujuan yang akan dicapainya.


Teman - temanku, saya sangat berharap kamu mendapatkan manfaat dari cerita diatas




3 komentar:

  1. Sebuah cara hidup yang perlu dicontoh !

    BalasHapus
  2. layak untuk diterapkan dalam kehidupan kita

    BalasHapus
  3. mungkin akan lebih baik jika uangx diinvestasikan buat beli emas jadi nilainya gak akan turun.

    BalasHapus